Jakarta (KABARIN) - Tim nasional kriket putra Indonesia tampil perkasa saat menjalani rangkaian laga persahabatan melawan Kamboja di Lapangan Cricket Udayana Bali pada 23 hingga 29 Desember. Dari sembilan pertandingan yang dijadwalkan, delapan berhasil dimenangkan, sementara satu laga harus dibatalkan.
Ketua Umum Persatuan Cricket Indonesia Abhiram Singh Yadav menilai hasil tersebut menjadi sinyal positif bahwa fondasi permainan tim Merah Putih mulai terlihat jelas.
"Delapan laga yang selesai, delapan kemenangan itu bukan kebetulan. Itu hasil dari disiplin, fokus, dan kerja kolektif. Tetapi kami tidak mau berhenti di sini. Seri seperti ini justru jadi bahan evaluasi: detail-detail kecil harus terus dibenahi karena tantangan berikutnya akan lebih besar," ujar Abhiram dalam keterangan resminya pada Selasa.
Indonesia menutup seri ini di puncak klasemen tanpa sekali pun menelan kekalahan. Delapan kemenangan dan satu laga tanpa hasil mengantarkan Indonesia mengumpulkan 17 poin dengan catatan net run rate plus 1,9059. Sebaliknya, Kamboja belum mampu meraih satu kemenangan pun dan mencatat net run rate minus 1,9059.
Statistik tersebut menunjukkan Indonesia bukan sekadar unggul secara skor, tetapi juga mampu mengendalikan permainan sejak awal hingga akhir, membuat lawan kesulitan untuk bangkit.
Dari sektor bowling, Apriliandy Abdillah menjadi pengumpul wicket terbanyak dengan torehan 12. Ia diikuti Gede Agus Priandana yang mencatat sembilan wicket. Sementara di lini batting, Kadek Dharma Kesuma dan Gede Agus Priandana tampil konsisten sebagai penyumbang run terbanyak.
Abhiram menegaskan target tim nasional bukan hanya soal kemenangan, tetapi juga membangun identitas permainan yang kuat.
"Kami ingin Indonesia dikenal sebagai tim yang serius menghormati lawan, menghormati permainan, dan menjaga standar dari bola pertama sampai bola terakhir...Yang menentukan adalah ketenangan, kepatuhan pada rencana, dan kekompakan dalam situasi apa pun," kata Abhiram.
Editor: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Copyright © KABARIN 2025